PERANAN PENEGAK HUKUM TERHADAP PENYALAHGUNAAN LEM OLEH REMAJA DI KOTA BALIKPAPAN

  • Rina Hidayana Universitas Tridharma

Abstract

ABSTRAK
Saat sekarang ini, kenakalan anak-anak atau kenakalan remaja merupakan salah satu kenyataan
dalam kehidupan bermasyarakat yang patut mendapatkan perhatian khusus, salah satunya adalah perilaku
ngelem yang dikarenakan tidak adanya kontrol dan pengawasan yang ketat, disamping itu juga untuk
mendapatkan lem fox ini tidaklah sulit, melainkan sangat mudah sekali karena keberadaanya sendiri legal
(sebagai lem). Tujuan penelitian adalah mengetahui peranan penegak hukum dalam penyalahgunaan
menghirup lem oleh remaja di Kota Balikpapan dan mengetahui faktor – faktor yang menghambat
peranan penegak hukum dalam menangani penyalahgunaan lem oleh remaja di Kota Balikpapan. Peran
penegak hukum terhadap penyalahgunaan menghirup lem oleh anak di kota Balikpapan masih belum
maksimal, hal ini karena tidak termasuk dalam ranah hukum. Selama ini penanganan kasus anak
menghirup lem fox hanya sebatas berkonsultasi dengan KPA dan pemanggilan orang tua saja, sebatas
memberikan pengarahan kepada anak-anak yang terlibat menghirup lem fox. Faktor – faktor yang
menghambat peran penegak hukum dalam penyalahgunaan menghirup lem anak yang pertama faktor
hukumnya itu sendiri yang terdiri dari yuridis, sosiologis dan fiilosoif. Faktor yang kedua dari penegak
hukum kepolisian memiliki kendala dalam menindak penyalahgunaan bahan adiktif yang termasuk
narkotika karena tidak diatur dalam Undang-Undang yang jelas. Ketiga faktor keterbatasan sarana dan
fasilitas. Keempat adalah faktor masyarakat dimana peran orang tua sangat kurang, orang tua kurang
memberikan perhatian terhadap pergaulan anak sehari-hari.


Kata Kunci : Penegak Hukum, Penyalahgunaan Lem


ABSTRACT
At present, juvenile delinquency or juvenile delinquency is one of the facts in social life that
deserves special attention, the trick is gluing behavior due to lack of strict control and supervision,
besides that to get this Fox glue is not difficult, but rather very easy because its existence is legal (as
glue). The impact that results from this glued behavior is damage to scrambles in the long run and
triggers brutal behavior and has an impact on criminal behavior. The research objective is to determine
the role of law enforcement in the abuse of glue inhaled by adolescents in the city of Balikpapan and to
know the factors that hinder the role of law enforcement in dealing with the abuse of glue by adolescents
in the city of Balikpapan. The role of law enforcement against the misuse of glue by children in the city of
Balikpapan is still not optimal, this is because it is not included in the realm of law. During this time the
handling of cases of children inhaling Fox glue is limited to consulting with KPA and calling parents only
limited to giving guidance to the children involved in sniffing Fox glue. Factors that hinder the role of law
enforcement in the misuse of child glue in the city of Balikpapan can be seen firstly the legal factor itself
which consists of juridical, sociological and philosophical. The second factor of the first law enforcement
is the police have obstacles in cracking down on the abuse of addictive substances including narcotics
because they are not regulated in clear laws. The three factors are facilities and facilities where the
limitations of facilities and facilities cause no follow-up to the handling of cases of behavior inhaling Fox
Glue by teenagers. Fourth is the community factor where the role of parents is very less, parents pay less
attention to the daily interactions of children.


Keywords: Law Enforcement, Glue Abuse

Author Biography

Rina Hidayana, Universitas Tridharma

Fakultas Hukum,Universitas Tridharma

Published
2021-09-30